Bengkulu, masyarakat bengkulu sangat antusias
dengan kedatangan tim dunia lain Trans7 ke bengkulu, untuk mencari kejadian apa
yang terjadi di benteng yang pada masa merupakan markas pertahanan inggris,
yang saat ini dijadikan objek wisata bagi wisata lokal maupun luar, “malam ini
jum’at (23/1 dari penghuni setempat yang mengatakan bahwa dilarang berfoto-foto
di benteng karna mereka tidak menyukai pengunjung berfoto-foto disana karna
bagan dari mereka akan usil dengan pengunjung, mengakibatkan tidak sedikit dari
pengnjung jatuh dari atas benteng”. Namun banyak makhluk makhluk astral yang
merasa terusik dengan keberadaan tim yang mencoba mengungkap sejarah seputar
ruang penyimpanan harta yang dimana tempat itu merupakan tempat uji nyali malam
ini,
Sedikit sejarah Benteng Marlborough (Inggris:Fort
Marlborough) adalah benteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu.
Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris.
Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India. Benteng ini
didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia.
Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa
mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali
dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas.
Dan kemudian pada tahun 1807, residenThomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati
dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.
Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga
masa Hindia-Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang
kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi
markas Polri. Namun, pada tahun1949-1950, benteng Marlborough
diduduki kembali oleh Belanda.
Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough
menjadi markas TNI-AD. Hingga
tahun 1977, benteng ini
diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya.
Sebuah pesan untuk sahabt semua jangan pernah kita menjadi sosok
yang sombong, dan kita harus mengakui keberadaan mereka karna mereka juga
makhluk allah yang hidup di alam Gaib.