“Komunikasi Kelompok dalam
Prespektif Teoritis”
Makalah
ini Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah Teori Komunikasi
Dosen
Pengampu Rini Fitria,
M.Si
Oleh Kelompok : IV
Rahmi Eka Putri
Agus Sujarwono
Jurusan/Prodi :
Dakwah/KPI V
PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Komunikasi dalam kelompok merupakan
bagian dari kegiatan keseharian yang bermula sejak kita lahir, pada saat itu
kita telah masuk didalam kelompok primer yang paling dekat, yaitu Keluarga yang
di tandai dengan adanya hubungan emosional, personal, akrab. Lalu seiring
dengan perkembangan usia dan kemampuan intlektualitas, kita terlibat di dalam
kelompok-kelompok sekunder seperti hal nya sekolah, tempat kerja dan kelompok
sekunder lainnya yang sesuai dengan minat dan kemauan kita. Dari hal ini
kelompok adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupan
sehari-hari, karna dari kelompok ini lah dapat berbagi informasi yang dimiliki,
pengalaman dan pengetahuan dengan anggota kelompok lainnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Menjelaskan
makna komunikasi kelompok dalam prespektif teoritis?
2. Menjelasakan
teori-teori komunikasi kelompok berserta modelnya?
BAB
II
PEMBAHASAN
a.
Komunikasi
Kelompok dalam Prespektif Teoritis
Kelompok dalam
prespektif intraksional yang dikemukakan oleh Marvin Shaw sebagai dua orang atau lebih yang berintraksi satu sama
lain dalam suatu cara tertentu, yang dimana masing-masing dipengaruhi dan
mempengaruhi oleh pihak lainnya. Suatu kelompok kecil adalah kelompok yang
terdiri dari dua puluh orang atau pun kurang, tetapi kita memiliki kepentingan
yang sama.
Komunikasi
kelompok merupakan bagian yang sangat penting dari aktifitas suatu masyarakat. Dovis Sheperd menjelaskan, bahwa kelompok merupakan suatu mekanisme
mendasar dari sosialisasi dan sumber utama dari tatanan sosial. Orang
mendapakan nilai dan sikap mereka, sebagian besar dari kelompok dimana mereka
berada, karena kelompok memberikan suatu fungsi perantara yang penting
Perspektif
merupakan sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Cara memandang
yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan untuk menentukan pengetahuan yang
kita peroleh. Perspektif berdasarkan pada konteks komunikasi menekankan bahwa
manusia aktif memilih dan mengubah aturan-aturan yang menyangkut kehidupannya.
Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik individu-individu yang
berinteraksi harus menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang.
Bukan hanya aturan mengenai lambang itu sendiri, tetapi juga harus ada aturan
atau kesepakatan dalam hal berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atau
sebaliknya, bagaimana harus menyapa, dan sebagainya, agar tidak terjadi konflik
atau kekacauan. Perspektif ini
memiliki dua ciri utama:
1. Aturan
pada dasarnya merefleksikan fungsi-fungsi perilaku dan kognitif yang kompleks
dari kehidupan manusia.
2. Aturan
menunjukan sifat-sifat dari keberaturan yang berbeda dari keberaturan sebab akibat.
b.
Teori-teori
komunikasi kelompok berserata modelnya
v Teori Proses Perbandingan Sosial: Festinger
|
|
|
|
Dalam teorinya
Festinger membedakan antara kenyataan fisik dengan kenyataan sosial. Menurut
pendapat Festinge, dorongan yang kita rasakan untuk berkomunikasi tentang suatu
kejadian dengan anggota lain dalam kelompok akan meningkat bila kita menyadari
bahwa kita tidak setuju dengan suatu kejadian, apabila kejadian itu makin
menjadi penting dan apabila sifat keterikatan kelompok juga meningkat. Sebagai
suatu anggota kelompok, kita cenderung mengarahkan komunikasi kita tentang
suatu kejadian pada mereka yang kelihatannya paling setuju dengan kita dalam
hal kejadian tersebut.
|
Cendrung
v Teori Pertukaran Sosial: Kelly dan Thibaut
Model Thibaut dan Kelly mendukung
asumsi-asumsi yang dibuat oleh Homans dalam teorinya tentang proses pertukaran
sosial, dimana interaksi manusia mencakup pertukaran sosial dan mencakup
pertukaran barang dan jasa, dan tanggapan yang muncul dari individu lainnya
berkaitan dengan imbalan (reward) dan pengeluaran (costs). Dalam buku mereka
yang berjudul The Sosial Phychologi of Groups, Thibaut dan Kelly memusatkan
perhatiannya pada kelompok yang terdiri dari 2 orang anggota atau lebih.
Meskipun penjelasan mereka tentang pola tingkah laku 2 orang bukan sekedar
suatu pembahasan tentang proses komunikasi dalam kelompok dua anggota, beberapa
rumus mereka mempunyai relevansi langsung dengan
studi tentang komunikasi kelompok.
|
|
|
MENGHASILKAN
v Teori Sosiometris: Moreno
Menurut moreno Sosiometris dapat diartikan
sebagai pendekatan teoritis dan metodologis terhadap kelompok-kelompok yang
diciptakan, dan kemudian dikembangkan oleh jennings dan oleh yang lainnya. Pada
dasarnya berhubungan dengan “daya tarik” (attraction) dan “penolakan”
(repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap satu sama lain dan
implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan dan struktur kelompok. Suatu
uji coba pada umumnya mencakup pertanyaan-pertanyaan yang meminta
anggota-anggota kelompok untuk saling menentukan peringkat mereka berdasarkan
efektivitas dalam melaksanakan tugas dan daya tarik antarpribadi.
Meskipun sosiometris tidak langsung berkepentingan dengan komunikasi, struktur
sosiometris dari suatu kelompok tidak bisa disangkal berhubungan dengan
beberapa hal yang terjadi dalam komunikasi kelompok.
J L
J : L D
v Teori Kepribadian Kelompok (Group Syntality
Theory)
Teori kepribadian kelompok merupakan studi
mengenai interaksi kelompok pada basis dimensi kelompok dan dinamika
kepribadian. Dimensi kelompok merujuk pada ciri-ciri populasi atau
karakteristik individu seperti umur, kecendikiawan(intelligensi); sementara
ciri-ciri kepribadian atau suatu efek yang memungkinkan kelompok bertindak
sebagai satu keseluruha. Merujuk pada peran-peran spesifik, klik dan posisi
status. Konsep kunci dari group syntalityt theory ini adalah synergy. Synergy
kelompok adalah jumlah input energi dari anggota kelompok.Selain sinergi kelompok, kita mengenal pula
effective synergi, yaitu energi kelompok yang tersisa setelah dikurangi energi
intrinsik atau senergi pemeliharaan kelompok.
v Teori
Pencapaian Kelompok
Teori
Pencapaian Kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas kelompok atau
upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan dari anggota (member
inputs), variabel-variabel prantara(mediating variables), dan keluaran dari
kelompok (group output). Masukan atau input dari anggota berasal dari anggota
kelompok daat diidentifikasiakn sebagai prilaku, intraksi dan harapan-harapan
(expectation) yang bersifat individu. Sedangkan variabel-variabel prantara
merujuk pada struktur peran dari kelompok seperti status dan tujuan-tujuan
kelompok. Dan yang di maksud dengan keluaran atau output kelompok pencapaian
atau perstasi dari tugas atau tujuan kelompok.
Produktivitas
dari suatu kelompok dapat dijelaskan melalui kosekuensi prilaku, intraksi dan
harapan-harapan mlalui struktur kelompok ataupun prilaku, intraksi dan harapan-harapan input variabels) mengarah pada struktur
formah dan struktur peran (mediating variabels) yang sebaliknya variabel ini
mengarah kepada produktivitas semangat dan keterpaduan (group achievement)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
kelompok
merupakan suatu mekanisme mendasar dari sosialisasi dan sumber utama dari
tatanan sosial. Orang mendapakan nilai dan sikap mereka, sebagian besar dari
kelompok dimana mereka berada, karena kelompok memberikan suatu fungsi
perantara yang penting
Perspektif merupakan sudut pandang atau cara pandang
kita terhadap sesuatu. Cara memandang yang kita gunakan dalam mengamati
kenyataan untuk menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Perspektif
berdasarkan pada konteks komunikasi menekankan bahwa manusia aktif memilih dan
mengubah aturan-aturan yang menyangkut kehidupannya.
Daftar
Pustaka
Rohim
Syaiful. 2009. Teori komunikasi :
Perspektif, Ragam dan Aplikasi, Jakarta : PT Rineka Cipta
Bungin
Burhan, 2006, Sosiologi Komunikasi,
Surabaya: Kencana
Muryana,
Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:PT. Remaja Rosdkarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar