Rabu, 07 Oktober 2015

“Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis”





“Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis”
Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
 Mata Kuliah Teori Komunikasi
Dosen Pengampu Rini Fitria, M.Si



Oleh Kelompok : IV
Rahmi Eka Putri
Agus Sujarwono
Jurusan/Prodi : Dakwah/KPI V

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN  ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI  BENGKULU
2014

BAB  I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Komunikasi dalam kelompok merupakan bagian dari kegiatan keseharian yang bermula sejak kita lahir, pada saat itu kita telah masuk didalam kelompok primer yang paling dekat, yaitu Keluarga yang di tandai dengan adanya hubungan emosional, personal, akrab. Lalu seiring dengan perkembangan usia dan kemampuan intlektualitas, kita terlibat di dalam kelompok-kelompok sekunder seperti hal nya sekolah, tempat kerja dan kelompok sekunder lainnya yang sesuai dengan minat dan kemauan kita. Dari hal ini kelompok adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari, karna dari kelompok ini lah dapat berbagi informasi yang dimiliki, pengalaman dan pengetahuan dengan anggota kelompok lainnya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan makna komunikasi kelompok dalam prespektif teoritis?
2.      Menjelasakan teori-teori komunikasi kelompok berserta modelnya?







BAB II
PEMBAHASAN


a.    Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis
Kelompok dalam prespektif intraksional yang dikemukakan oleh Marvin Shaw sebagai dua orang atau lebih yang berintraksi satu sama lain dalam suatu cara tertentu, yang dimana masing-masing dipengaruhi dan mempengaruhi oleh pihak lainnya. Suatu kelompok kecil adalah kelompok yang terdiri dari dua puluh orang atau pun kurang, tetapi kita memiliki kepentingan yang sama.
Komunikasi kelompok merupakan bagian yang sangat penting dari aktifitas suatu masyarakat. Dovis Sheperd menjelaskan, bahwa kelompok merupakan suatu mekanisme mendasar dari sosialisasi dan sumber utama dari tatanan sosial. Orang mendapakan nilai dan sikap mereka, sebagian besar dari kelompok dimana mereka berada, karena kelompok memberikan suatu fungsi perantara yang penting
Perspektif merupakan sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Cara memandang yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan untuk menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Perspektif berdasarkan pada konteks komunikasi menekankan bahwa manusia aktif memilih dan mengubah aturan-aturan yang menyangkut kehidupannya. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik individu-individu yang berinteraksi harus menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang. Bukan hanya aturan mengenai lambang itu sendiri, tetapi juga harus ada aturan atau kesepakatan dalam hal berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atau sebaliknya, bagaimana harus menyapa, dan sebagainya, agar tidak terjadi konflik atau kekacauan. Perspektif ini
memiliki dua ciri utama:
1.      Aturan pada dasarnya merefleksikan fungsi-fungsi perilaku dan kognitif yang kompleks dari kehidupan manusia.
2.      Aturan menunjukan sifat-sifat dari keberaturan yang berbeda dari   keberaturan sebab akibat. 
b.      Teori-teori komunikasi kelompok berserata modelnya
v  Teori Proses Perbandingan Sosial: Festinger
C
 
}
}
 
J
 
Masalah / Kejadian

 
Dalam teorinya Festinger membedakan antara kenyataan fisik dengan kenyataan sosial. Menurut pendapat Festinge, dorongan yang kita rasakan untuk berkomunikasi tentang suatu kejadian dengan anggota lain dalam kelompok akan meningkat bila kita menyadari bahwa kita tidak setuju dengan suatu kejadian, apabila kejadian itu makin menjadi penting dan apabila sifat keterikatan kelompok juga meningkat. Sebagai suatu anggota kelompok, kita cenderung mengarahkan komunikasi kita tentang suatu kejadian pada mereka yang kelihatannya paling setuju dengan kita dalam hal kejadian tersebut.
L
 
                                                               Cendrung                            
                                                                                                           

v  Teori Pertukaran Sosial: Kelly dan Thibaut
Model Thibaut dan Kelly mendukung asumsi-asumsi yang dibuat oleh Homans dalam teorinya tentang proses pertukaran sosial, dimana interaksi manusia mencakup pertukaran sosial dan mencakup pertukaran barang dan jasa, dan tanggapan yang muncul dari individu lainnya berkaitan dengan imbalan (reward) dan pengeluaran (costs). Dalam buku mereka yang berjudul The Sosial Phychologi of Groups, Thibaut dan Kelly memusatkan perhatiannya pada kelompok yang terdiri dari 2 orang anggota atau lebih. Meskipun penjelasan mereka tentang pola tingkah laku 2 orang bukan sekedar suatu pembahasan tentang proses komunikasi dalam kelompok dua anggota, beberapa rumus mereka mempunyai relevansi langsung dengan studi tentang komunikasi kelompok.

O
 
J     J     
 
J     J     
 
                                            MENGHASILKAN
v  Teori Sosiometris: Moreno
Menurut moreno Sosiometris dapat diartikan sebagai pendekatan teoritis dan metodologis terhadap kelompok-kelompok yang diciptakan, dan kemudian dikembangkan oleh jennings dan oleh yang lainnya. Pada dasarnya berhubungan dengan “daya tarik” (attraction) dan “penolakan” (repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap satu sama lain dan implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan dan struktur kelompok. Suatu uji coba pada umumnya mencakup pertanyaan-pertanyaan yang meminta anggota-anggota kelompok untuk saling menentukan peringkat mereka berdasarkan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan daya tarik antarpribadi.
Meskipun sosiometris tidak langsung berkepentingan dengan komunikasi, struktur sosiometris dari suatu kelompok tidak bisa disangkal berhubungan dengan beberapa hal yang terjadi dalam komunikasi kelompok.
J    L
 J :             L D
v  Teori Kepribadian Kelompok (Group Syntality Theory)
Teori kepribadian kelompok merupakan studi mengenai interaksi kelompok pada basis dimensi kelompok dan dinamika kepribadian. Dimensi kelompok merujuk pada ciri-ciri populasi atau karakteristik individu seperti umur, kecendikiawan(intelligensi); sementara ciri-ciri kepribadian atau suatu efek yang memungkinkan kelompok bertindak sebagai satu keseluruha. Merujuk pada peran-peran spesifik, klik dan posisi status. Konsep kunci dari group syntalityt theory ini adalah synergy. Synergy kelompok adalah jumlah input energi dari anggota kelompok.Selain sinergi kelompok, kita mengenal pula effective synergi, yaitu energi kelompok yang tersisa setelah dikurangi energi intrinsik atau senergi pemeliharaan kelompok.

v  Teori Pencapaian Kelompok
Teori Pencapaian Kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas kelompok atau upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan dari anggota (member inputs), variabel-variabel prantara(mediating variables), dan keluaran dari kelompok (group output). Masukan atau input dari anggota berasal dari anggota kelompok daat diidentifikasiakn sebagai prilaku, intraksi dan harapan-harapan (expectation) yang bersifat individu. Sedangkan variabel-variabel prantara merujuk pada struktur peran dari kelompok seperti status dan tujuan-tujuan kelompok. Dan yang di maksud dengan keluaran atau output kelompok pencapaian atau perstasi dari tugas atau tujuan kelompok.
Produktivitas dari suatu kelompok dapat dijelaskan melalui kosekuensi prilaku, intraksi dan harapan-harapan mlalui struktur kelompok ataupun prilaku, intraksi dan harapan-harapan  input variabels) mengarah pada struktur formah dan struktur peran (mediating variabels) yang sebaliknya variabel ini mengarah kepada produktivitas semangat dan keterpaduan (group achievement)























BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
kelompok merupakan suatu mekanisme mendasar dari sosialisasi dan sumber utama dari tatanan sosial. Orang mendapakan nilai dan sikap mereka, sebagian besar dari kelompok dimana mereka berada, karena kelompok memberikan suatu fungsi perantara yang penting
Perspektif merupakan sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Cara memandang yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan untuk menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Perspektif berdasarkan pada konteks komunikasi menekankan bahwa manusia aktif memilih dan mengubah aturan-aturan yang menyangkut kehidupannya.













Daftar Pustaka
Rohim Syaiful. 2009. Teori komunikasi : Perspektif, Ragam dan Aplikasi, Jakarta : PT Rineka Cipta
Bungin Burhan, 2006, Sosiologi Komunikasi, Surabaya: Kencana
Muryana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:PT. Remaja Rosdkarya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar